Zat Pengawet Dapat Timbulkan Kanker Lambung


image3738Saat ini sangat sulit bagi kita mencari makanan yang bebas dari zat pengawet. Dan penggunaan zat pengawet ini memang merupakan suatu dilema. Bila tidak digunakan, makanan yang diproduksi akan cepat membusuk. Padahal, makanan itu terkadang perlu disimpan dalam waktu lama. Bahkan terkadang harus dikirim ke wilayah yang jauh. Bila digunakan, ya efek sampingnya “kanker”.

Penelitian membuktikan bahwa sangat banyak kasus kanker yang disebabkan oleh zat pengawet, terutama kanker lambung. Jenis kanker yang satu ini lebih banyak menjangkiti usia lanjut. Sebab, kanker itu biasanya tak segera muncul begitu seseorang mengonsumsi zat pengawet. Tapi, ia perlu waktu yang lama dan pengakumulasian.

Awalnya, cikal bakal kanker itu hanya berupa tumor jinak. Tapi, setelah terakumulasi, terkadang ia berubah menjadi ganas yang disebut “kanker”. Dan penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami kesulitan atau ketidakmampuan dalam menyerap beberapa vitamin dan mineral. Kanker lambung termasuk jenis kanker yang banyak diidap oleh manusia. Dan sejumlah penelitian menyimpulkan, penderita jenis kanker ini diperkirakan akan semakin banyak jumlahnya di masa mendatang, karena variasi makanan juga akan semakin banyak. Apalagi orang sekarang lebih banyak menyantap makanan olahan daripada makanan asli. Dengan masuknya berbagai jenis makanan perangsang itu, infeksi pada lambung tak dapat dihindari, yang terkadang juga menimbulkan inflamasi atau peradangan pada lapisan lambung. Kondisi ini bisa saja memberi kontribusi pada luka di lambung, yang bisa berlanjut pada kanker lambung ataupun berbagai jenis kanker pencernaan lainnya.

kanker_lambungInfeksi dan inflamasi pada lambung tersebut bermula dari munculnya radikal bebas yang bersifat endogen di dalam lambung itu sendiri. Untuk menangkal radikal bebas ini, diperlukan antioksidan. Sebenarnya tubuh manusia itu sendiri sudah memiliki antioksidan, tapi sering kali jumlahnya tidak mencukupi karena jumlah radikal bebas yang masuk terlalu banyak. Karena itulah diperlukan antioksidan tambahan. Dan disinilah peran xanthone, yang banyak terdapat dalam kulit buah manggis. Sebagai antioksidan, xanthone berfungsi sebagai pelindung sel pada proses oksidasi atau penuaan sel. Bahan aktifnya melindungi dan mengurangi kerusakan sel akibat serangan radikal bebas tersebut. Sifat antioksidan itu bahkan melebihi vitamin E dan vitamin C, yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang ampuh.